Gestra 2023, Drama Musikal Unik dari Mahasiswa PBSI

Tanggal 2 Desember, Auditorium Sanata Dharma tampak ramai dengan banyak stand makanan dan photobooth di sekitaran Auditorium yang jarang ditemui. Di beberapa bagian terdapat tulisan Pagelaran Sastra yang menjadi petunjuk mengenai acara apa ini. 

Setelah diamati, Pagelaran Sastra atau biasa disingkat Gestra merupakan acara puncak yang dilaksanakan sebagai ujian akhir semester atau UAS yang harus ditempuh oleh mahasiswa Sanata Dharma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).

Bunga, produser Gestra menjelaskan bahwa Gestra adalah penampilan drama musikal yang setiap tahun pasti diadakan. Dikarenakan setiap tahun selalu diadakan maka Bunga menjelaskan bahwa harus ada perbedaan di setiap tahunnya.

Melihat banyaknya orang Indonesia yang menyukai dan menikmati alunan musik dangdut, Gestra 2023 mencoba mengangkat tema dangdut dalam pementasan drama musikal ini. Maka dari itu, Gestra 2023 membuat terobosan baru dengan menampilkan tema dangdut serta mengadaptasi Lakon Jeng Menul karya Puthut Buchori. 

Menariknya, adaptasi dalam drama musikal ini dilakukan dengan memasukkan isu politik ke dalam cerita Lakon Jeng Menul ini. “Selain dangdut, (Gestra 2023) ini juga akan dipadukan isu-isu politik yang tentunya akhir-akhir ini sedang trending karena dekat-dekat bulan politik. Makanya kita mengambil tema politik.” tambah Rendy, selaku juga produser dari Gastra 2023.

Pembukaan Gestra 2023 oleh MC (Dok: natas/Verena Widya Wardani)

Gestra menjadi wadah ‘praktek’ mahasiswa setelah dibekali mata kuliah sastra seperti teori, praktik, kajian sastra, apresiasi sastra, maupun kritik sastra. Kemudian mahasiswa dapat mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan proses persiapan Gestra, seperti mengatur cahaya, tata busana, berakting, penyusunan naskah, dan sebagainya.

Gestra 2023 menggabungkan dua kelas mahasiswa PBSI untuk saling bekerja sama dalam mempersiapkan pergelaran acara drama musikal ini. Tentu saja ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi para mahasiswa selama proses kegiatan ini. Para aktor dalam Gestra 2023, Petink dan Yoas, menceritakan kesulitan yang mereka hadapi.

“Tentu pasti mengalami kesulitan apalagi di tengah kesibukan padat kuliah pasti ada (kesulitan)” jelas Petink dan Yoas. Petink juga menambahkan bahwa kesulitan yang dihadapinya sebagai aktor adalah koreografi dan akting. Selain itu,  komunikasi juga menjadi kesulitan mereka dalam mempersiapkan Gestra 2023 ini. 

“Awal-awal (latihan) malu, agak sulit berkomunikasi apalagi dari perbedaan latar budaya, bahasa (maupun) suku,” ujar Petink dan Yoas. Meskipun begitu, mereka merasakan banyak sekali perubahan dan dampak positif melalui kegiatan Gestra ini.

Kalo saya pribadi perubahan setelah mengikuti Pergelaran Sastra ini yang pertama rasa malu itu, kami dulu itu di suruh joget itu masih malu-malu. Yang kedua paling penting itu kerja sama.” ujar Petink. 

Pada akhirnya, kerja sama antar dua kelas ini membuahkan hasil. Para mahasiswa PBSI yang awalnya tidak memiliki apa-apa baik dalam segi biaya, lagu, gerakan tarian, dan persiapan lainnya untuk Gestra 2023 pun dapat menghasilkan acara sebesar ini di Gedung Auditorium Sanata Dharma. 

Kemeriahan tepuk tangan dan sorakan penonton Gestra 2023 yang antusias pun ‘membayar’ hasil kerja keras mereka dalam mempersiapkan pementasan drama musikal ini. Menarik untuk melihat apa yang akan ditunjukkan oleh mahasiswa PBSI untuk Gestra di tahun 2024.

Reporter & Penulis

Bernadetta Ivana Geraldine

Verena Widya Wardani

Editor

Vincentius Seto Wicaksono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.